●Fitur
◆Claritin EX adalah obat hidung khusus alergi yang mengandung loratadin, antihistamin generasi ke-2.
◆Obat ini jarang menyebabkan kantuk dan tidak mudah menurunkan "konsentrasi, kemampuan penilaian, dan efisiensi kerja".
◆Dengan mengonsumsi 1 tablet sekali sehari, efeknya bertahan lama untuk gejala seperti ingus, hidung tersumbat, dan bersin.
【Obat Kelas 2】
●Khasiat/Efek
Meredakan gejala alergi hidung seperti ingus, hidung tersumbat, dan bersin yang disebabkan oleh serbuk sari, debu rumah (debu dalam ruangan), dan lain-lain.
<Perhatian terkait Khasiat/Efek>
●Dosis dan Aturan Pakai
Dewasa (15 tahun ke atas), 1 tablet sekali, dikonsumsi sekali sehari setelah makan.
Harap konsumsi pada waktu yang sama setiap hari.
[Usia: dosis per kali: frekuensi konsumsi]
Dewasa (15 tahun ke atas): 1 tablet: 1 kali sehari (pada waktu yang sama setiap hari)
Di bawah 15 tahun: jangan dikonsumsi
<Perhatian terkait Dosis dan Aturan Pakai>
(1) Harap patuhi dosis dan aturan pakai yang ditentukan.
(2) Jika digunakan untuk gejala rinitis alergi musiman seperti serbuk sari, efektif untuk mulai mengonsumsi sejak awal gejala ringan saat memasuki musim penyebaran serbuk sari.
(3) Jika setelah sekitar 1 minggu konsumsi gejala tidak membaik, konsultasikan dengan dokter, apoteker, atau penjual terdaftar. Jika gejala membaik tetapi mengonsumsi lebih dari 2 minggu, juga konsultasikan dengan dokter, apoteker, atau penjual terdaftar.
(4) Cara mengeluarkan tablet
Tekan bagian tonjolan pada lembaran yang berisi tablet dengan ujung jari untuk merobek aluminium foil di belakang, lalu keluarkan tablet dan konsumsi.
(Jika tertelan bersama lembaran, dapat menyebabkan kecelakaan tak terduga seperti menusuk mukosa esofagus)
●Komposisi/Jumlah
Per tablet
Loratadin 10mg
〔Bahan Tambahan〕
Laktosa, pati jagung, magnesium stearat
<Perhatian terkait Komposisi/Jumlah>
●Bentuk Sediaan
Tablet (oral-tablet)
●Perhatian Penggunaan
■Hal yang tidak boleh dilakukan
(Jika tidak dipatuhi, gejala saat ini dapat memburuk atau efek samping/kecelakaan lebih mudah terjadi)
1. Jangan konsumsi jika Anda:
(1) Pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat ini atau komponennya.
(2) Anak di bawah 15 tahun.
2. Selama mengonsumsi obat ini, jangan gunakan obat lain berikut:
Obat alergi lain (termasuk obat kulit dan obat oral untuk rinitis), obat oral yang mengandung antihistamin (obat flu, obat batuk dan dahak, obat mabuk perjalanan, obat penenang dan hipnotik), eritromisin, simetidin.
3. Jangan minum alkohol sebelum dan sesudah konsumsi.
4. Ibu menyusui harus menghindari konsumsi obat ini atau menghindari menyusui saat mengonsumsi.
■Konsultasikan
1. Konsultasikan dengan dokter, apoteker, atau penjual terdaftar sebelum konsumsi jika Anda:
(1) Sedang menjalani pengobatan oleh dokter.
(2) Pernah didiagnosis dengan:
Penyakit hati, penyakit ginjal, epilepsi
(3) Tidak yakin apakah rinitis alergi atau disebabkan oleh flu atau penyebab lain.
(4) Pernah didiagnosis dengan penyakit alergi lain seperti asma bronkial, dermatitis atopik.
(5) Wanita hamil atau diduga hamil.
(6) Lansia.
(7) Pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat.
2. Jika setelah konsumsi muncul gejala berikut yang mungkin merupakan efek samping, segera hentikan konsumsi dan bawa leaflet ini untuk konsultasi dengan dokter, apoteker, atau penjual terdaftar.
[Bagian yang berhubungan: Gejala]
Kulit: ruam, gatal, biduran, kemerahan pada kulit, rambut rontok
Saluran pernapasan: sakit tenggorokan, rasa kering di hidung
Saluran pencernaan: mual, muntah, sakit perut, bibir kering, sariawan, gastritis
Sistem saraf: kelelahan, pusing, sakit kepala
Sistem peredaran darah: palpitasi, takikardia
Lainnya: mata kering, tinnitus, gangguan pendengaran, rasa panas, edema (wajah, tangan, kaki), gangguan rasa, menstruasi tidak teratur, ketidaknyamanan dada, perdarahan uterus abnormal, nyeri dada, retensi urin
Kadang-kadang gejala serius berikut dapat terjadi. Jika demikian, segera periksakan ke dokter.
[Nama Gejala: Gejala]
Syok (anafilaksis): segera setelah konsumsi, muncul gatal kulit, biduran, suara serak, bersin, gatal tenggorokan, sesak napas, palpitasi, kebingungan kesadaran.
Epilepsi: (bagi yang memiliki riwayat kejang epilepsi) kekakuan otot atau tremor, gangguan kesadaran, tidak ingat sebelum kejang.
Kejang: kontraksi otot yang tiba-tiba.
Gangguan fungsi hati: demam, gatal, ruam, jaundice (kulit dan bagian putih mata menguning), urin berwarna coklat, kelelahan seluruh tubuh, nafsu makan menurun.
3. Jika setelah konsumsi muncul gejala berikut, dan gejala tersebut berlanjut atau memburuk, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter, apoteker, atau penjual terdaftar.
Mulut kering, sembelit, diare, kantuk
●Peringatan Penyimpanan dan Penanganan
(1) Simpan di tempat sejuk, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung.
(2) Simpan di tempat yang tidak terjangkau anak-anak.
(3) Jangan pindahkan ke wadah lain. (Dapat menyebabkan kesalahan penggunaan atau perubahan kualitas)
(4) Jangan konsumsi produk yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.